Cara Mendidik Anak Kalau Tidak Mau Berbagi
Senin, 13 Agustus 2018
Anak-anak seusia Good Kids, 7—12 tahun, biasanya sudah lebih mudah untuk berbagi. Beberapa anak secara alami lebih senang memberi dan meminjamkan barang-barangnya kepada orang lain, namun sebagian anak masih agak sulit.
Penyebabnya? Bisa memang karakter anak dari sononya begitu, atau masih kurang efektifnya contoh yang diberikan dari orang tua.
Kalau anak masih tidak mau berbagi, tak perlu khawatir, ia masih bisa dilatih. Sebisa mungkin hindari cara pemaksaan. Sebaliknya, ciptakan sikap dan lingkungan yang mendorong anak untuk mau berbagi dengan terus menjadi panutan.
Selain itu, tips mendidik anak agar mau berbagi di bawah ini semoga dapat membantu:
Hargai kepemilikannya.
Terlepas apa pun penyebabnya, sebenarnya masih normal jika anak memiliki beberapa barang favorit yang tak ingin dipinjamkan pada orang lain. Hargai kepemilikannya. Moms bisa menyarankan Good Kids menyimpan barang-barang yang dianggap berharga itu di suatu tempat yang tidak terlihat oleh orang lain, bahkan oleh saudara-saudara kandungnya.
Lihat dari sudut pandang anak.
Saat anak tidak mau berbagi, biasanya kita akan berkata seperti: “Kakak enggak boleh pelit, dong, itu enggak baik. Sekarang coba pinjamkan Haikal mainan itu!” Nasihat itu tidak salah, namun mungkin akan lebih efektif, bila kita mencoba melihat dari sudut pandang anak. “Mama tahu sulit meminjamkan mainan kesayangan Kakak itu. Oke, enggak apa-apa. Yuk, kita cari mainan lain yang bisa Kakak pinjamkan untuk Haikal.”
Gali empati anak.
Lanjutkan memberi panutan yang baik soal berbagi ini. Tawarkan anak ikut berbagi. Bila ia menolak, gali empatinya. Misal, mintalah Good Kids memikirkan tentang kondisi seseorang dan kira-kira apa yang dibutuhkannya. Lalu ajak ia berdiskusi kembali untuk memberikan sesuatu yang kira-kira cocok dengan kebutuhan orang tersebut. Ceritakan berbagai manfaat yang bisa dirasakan anak saat berbagi dengan teman dan saudara.
Jika pada usia 13 tahunan Good Kids masih mengalami kesulitan berbagi yang menurut Moms ekstrem, Moms mungkin dapat mengajaknya berkonsultasi kepada psikolog. Mungkin saja ini merupakan tanda kecemasan yang memerlukan bantuan ahli untuk diselesaikan.
Penulis: Hanny
Referensi:
https://www.psychmechanics.com
Editor: Imelda