5 Langkah yang Bikin Anak Selalu Jujur dan Berani Mengakui Kesalahan

Senin, 4 Juni 2018

Mengakui kesalahan memang tidak mudah. Jangankan Good Kids, kita sendiri terkadang menyangkal, merasionalisasi, dan membuang waktu untuk mencari pembenaran perbuatan kita yang sebenarnya keliru. Bukan begitu, Moms?

Dengan mengaku salah sebenarnya akan banyak manfaat bagi diri kita. Mengurangi stres, salah satunya. Mengaku salah juga menghindari kita terjebak dalam posisi sulit, yang bisa mendorong kita melakukan kesalahan tambahan saat mencoba menutupi kesalahan awal. Lagipula, saat kita berbohong, kita cenderung melakukan perilaku-perilaku seperti yang ada di artikel ini, lho.

Berterus terang akan kekeliruan kita juga memberikan orang lain kesempatan untuk mengoreksi sehingga kita justru bisa mendapat informasi/pengetahuan baru.

Nah, jika Moms ingin anak selalu jujur dan mau mengakui kesalahannya, coba terapkan langkah-langkah berikut ini, ya.

1. Jadilah Panutan
Mulailah dengan bersedia meminta maaf dengan tulus akan kesalahan yang kita buat dan berusaha memperbaiki diri. Ketika orang tua mengatakan, “Mama salah dan Mama minta maaf," kita secara tak langsung sudah memberi contoh yang bijak kepada Good Kids.

2. Yakinkan Anak Bahwa Mengakui Kesalahan Tidak Memalukan
Sulitnya anak mengaku salah biasanya juga terkait dengan rasa malu. Yakinkan ia bahwa mengakui kesalahan tidak membuat ia tampak lemah, tetapi justru terlihat berani dan kuat. Dengan mau mengaku salah, Good Kids juga akan memulihkan kepercayaan dan menciptakan rasa hormat karena orang lain akan melihatnya sebagai sosok yang jujur.

3. Ajarkan Anak Bahwa Melakukan Kesalahan Itu Manusiawi
Good Kids juga perlu belajar bahwa membuat kesalahan tidak berarti mereka adalah anak yang buruk, bodoh, atau tidak akan lagi dicintai oleh orang tua. Melakukan kesalahan hanya menunjukkan bahwa ia adalah manusia biasa.
    
4. Tekankan Anak untuk Tidak Membuat Kesalahan yang Sama
Namun tentu, Good Kids juga perlu mengetahui bahwa kesalahan adalah sebuah pelajaran yang sebaiknya tidak dilakukan kembali. Jika ia terus membuat kesalahan yang sama, meski lalu mengakui kesalahannya, dia akan terlihat sebagai anak yang sembrono. 

5. Dorong Anak Memahami Akar Permasalahan Kesalahannya    
Untuk mencegah anak terus melakukan kesalahan yang sama, dorong ia memahami akar permasalahan kesalahannya. Kalau ia selalu dihukum guru karena tidak mengerjakan PR, misalnya, carilah jalan pemecahan untuk melakukan tindakan perbaikan. Contoh, dengan menetapkan jadwal belajar  yang konsisten di rumah, setiap pukul 19.00 ia harus mengerjakan semua PR, misalnya.
    
Nah, semoga Good Kids tidak pernah takut lagi mengakui kesalahannya, dan mari jadikan kesalahan-kesalahan yang dibuat Good Kids sebagai cara untuk mengembangkan dirinya dengan lebih bijak. Lantas, kalau Good Kids kepergok berbohong soal berpuasa, perlukah kita memberi ia hukuman? Coba baca di sini, ya, Moms, untuk mengetahui apa yang sebaiknya Anda lakukan.

 

Penulis: Hanny

Editor: Imelda