Anak Iri dengan Temannya? Coba Cara Ini, Moms!
Kamis, 22 Februari 2018
Rasa cemburu, kurang perhatian dan kasih sayang orang tua, serta keinginan memiliki sesuatu yang dimiliki orang lain, kadang bisa menimbulkan iri hati pada diri anak-anak.
Menurut Phyllis Katz, PhD, psikolog perkembangan anak di Miami Beach, Florida, AS, rasa iri hati pada anak tergantung obyek yang membuat ia iri.
Selama kecemburuannya masih tentang hal-hal kecil, seperti baju atau mainan, itu merupakan hal yang wajar. Tapi jika iri terhadap fisik seseorang, itu mungkin hal lain lagi.
Sifat iri memang sering dialami oleh anak dan merupakan hal yang wajar saja terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.
Peneliti dan direktur dari Infant Studies Centre University of York mengatakan bahwa ketika hubungan sosial seseorang terancam, maka timbulnya perasaan iri dan dengki adalah reaksi yang normal. Namun, jika berkelanjutan bisa menyebabkan perasaan depresi, dendam, amarah, frustrasi, rendah diri, dan stres.
Untuk itu, Mom harus punya solusi guna membuat anak-anak tak mudah merasa iri dengan teman atau saudara kandungnya. Berikut ini beberapa cara yang bisa Mom lakukan.
- Dengarkan kemauan anak. Biarkan anak bebas bicara, dengarkan saja, jangan memotong bicaranya. Tunjukkan empati dan perhatian kepada anak. Jangan memperparah keadaan dengan membiarkan masalah secara berlarut-larut.
- Tunjukkan pentingnya attitude. Sedari kecil sebaiknya memang anak diajari betapa pentingnya attitude atau tingkah laku dalam pergaulan sehari-hari. Tanamkan pada anak,jika perilaku sopan santun memang lebih berharga dibandingkan materi.
- Ubah rasa iri dengan motivasi. Jika anak iri dengan prestasi teman, inilah golden opportunity untuk memotivasi anak agar seperti temannya itu. Moms bisa mendorong anak belajar lebih baik lagi supaya ia mendapatkan apa yang diinginkannya. Kalau anak iri dengan mainan temannya, jadikanlah mainan sebagai hadiah untuknya, jika ia berprestasi di sekolah.
- Biasakan anak menerima sesuatu yang berbeda (warna, bentuk atau jenisnya) sehingga ia bisa memahami perbedaan dan menilai bahwa berbeda itu indah.
- Ceritakan dongeng/cerita tentang buruknya iri hati, kemudian bicarakan nilai-nilai dan hikmah dari cerita tersebut bersama anak.
- Libatkan anak dalam diskusi dan pengambilan keputusan sehingga ia tak merasa diabaikan dan tak dihargai keberadaannya.
- Buatlah aturan yang jelas dan dimengerti oleh anak. Kemudian, jalani aturan itu dengan konsekuen. Misalnya, aturan meminta izin saat ingin meminjam barang milik saudara atau teman.
- Hindari kebiasaan membanding-bandingan anak. Motivasilah anak untuk selalu berkompetisi.
- Tumbuhkan keunikan dan kelebihan yang ada pada dirinya. Hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri anak dan membuat anak bisa mengontrol rasa irinya.
Selamat mencoba, ya, Moms!
Penulis: Pipien
Editor: Imelda