Yuk, Jadikan Anak Lebih Percaya Diri dengan Tips Ini
Sabtu, 24 Maret 2018
Keinginan agar Good Kids tumbuh menjadi anak yang memiliki kepercayaan diri, sepenuhnya merupakan harapan yang wajar.
Namun seperti kita ketahui, kepercayaan diri tidaklah datang dengan sendirinya, melainkan merupakan keterampilan hidup yang perlu dilatih.
Keterampilan hidup inilah yang akan membuat anak kelak tak mudah patah semangat dalam berusaha dan tak takut mencoba kembali saat mengalami kegagalan.
Keterampilan hidup ini juga yang diyakini akan membuka peluang lebih besar untuk anak meraih masa depan yang gemilang.
Nah, siap menempa kepercayaan diri anak? Berikut tips-nya:
Bijak dalam memuji
Diperlukan kadar yang tepat dalam memuji anak, yakni saat ia memang layak untuk dipuji. Berikan kalimat-kalimat sanjungan yang spesifik. Daripada mengatakan, “Wah, gambar Kakak keren banget,” lebih baik mengatakan, “Mama senang warna ungu yang Kakak pilih, bikin gambar jadi lebih hidup.”
Biarkan Anak Membuat Keputusan
Jika sejak usia muda anak sudah banyak mendapat kesempatan untuk membuat keputusan dia akan percaya pada penilaiannya sendiri. Contoh, “Untuk mengisi waktu luang, Kakak mau les apa? Piano atau biola?” Bila ia menjawab, “Aku ingin les vokal,” lakukan diskusi, dengarkan dan tanggapi pendapatnya.
Kalau anak memang yakin dan bersedia bertanggung jawab atas keputusannya, hargai pilihannya itu. Sekali lagi, ini bukan hanya sekadar masalah kursus, namun masalah penempaan keterampilan hidup yang akan berguna kelak di masa depannya.
Bantu untuk lebih optimis
Saat anak mengalami kekecewaan, hiburlah ia dengan cara yang sehat. Kalimat seperti, “Sudah enggak usah sedih, kalah itu biasa, kok,” memang dapat melipur lara, namun akan lebih bijak, jika Good Kids diajak mengevaluasi titik lemahnya dan bagaimana ia dapat memperbaiki itu. "Mama bisa mengerti kalau Kakak kecewa karena kalah. Yuk, kita buat rencana bagaimana supaya lain kali Kakak bisa menang!"
Dorong untuk Menolong sesama
Kebahagiaan saat bisa membantu orang lain akan membuat anak merasa dirinya lebih berguna. Bantuan tak harus selalu berupa materi, namun juga tenaga dan pikiran. Misalnya, saat liburan, minta anak membantu eyang di rumahnya. Terkesan sederhana, namun kepercayaan yang diberikan orang dewasa pada anak akan membuat anak percaya bahwa dirinya mampu dan berdaya.
Penulis: Hanny
Editor: Imelda