Perlukah Menghukum Anak, Jika Berbohong Tentang Berpuasa?

Minggu, 20 Mei 2018

Saat anak kepergok berbohong soal berpuasa, berusahalah untuk tidak kehilangan kesabaran, ya, Moms. Biasanya alasan mereka melakukan itu karena tidak ingin mengecewakan orang tuanya.

Hal pertama yang bisa Moms lakukan adalah ambil napas dalam-dalam beberapa kali. Kalau itu belum bisa mengatasi, berjalan-jalanlah keluar sebentar.

Sekali lagi, cobalah menahan emosi. Mengomeli anak yang berbohong akan membuatnya menjadi lebih tertutup, defensif, keras kepala, bahkan dapat membuatnya kembali berbohong.

Daripada Menghukum Anak, Lakukan Ini

1. Kasih contoh dari pengalaman Anda. Untuk mendorong kejujurannya, ceritakan saat Moms berbohong dan kebohongan itu malah menjadi bumerang. “Mama perhatikan, Kakak nggak puasa kemarin, tapi, kok, bilangnya puasa? Mama juga dulu pernah berbohong, tapi malah kena masalah.”

2. Tekankan bahwa berbohong bisa merugikan. Berbohong hanya solusi sesaat yang justru dapat menimbulkan lebih banyak masalah di kemudian hari. Berbohong akan mengikis kepercayaan orang kepada kita, dan saat integritas seseorang sudah luntur, meski berkata jujur pun ia tidak dipercaya. Ini tentu akan merugikan.

3. Dengarkan alasan anak berbohong. Biasanya anak berbohong juga karena berpikir orang tua tidak akan mendengarkan mereka. Sungguh bijak, jika Moms mau mendengarkan alasan anak tidak berpuasa. Apakah tak bisa menahan haus karena habis bermain bola bersama teman-temannya? Atau karena tergiur saat melihat makanan/minuman, dan sebagainya.     

4. Ajak anak menyadari, akan banyak godaan saat berpuasa. Karena, inti puasa adalah pengendalian diri. Kalau pun tergoda, itu masih wajar karena memang dibutuhkan latihan kesabaran untuk menahan segala macam hawa nafsu. Jadi, anak tak perlu berbohong soal tidak berpuasa ini.

5. Minta pula anak lebih bijak dalam mengelola kegiatannya. Bila ia ingin tetap bermain bola di bulan Ramadan ini, pilih waktu yang tepat, sore hari menjelang Magrib, misalnya. Moms dapat mengajak anak melakukan berbagai kegiatan sosial di bulan Ramadhan, yang bisa bikin ia semangat menjalankan puasa. Misalnya, menjadi relawan di berbagai komunitas. Cek tips untuk mengajak anak menjadi relawan, di sini.


6. Hukuman dapat diberikan, namun tidak berupa hukuman fisik. Konsekuensi paling efektif adalah mengambil hak anak untuk melakukan  aktivitas favoritnya. Kalau ia senang bermain bola, hukuman dapat berupa larangan bermain bola selama 3 hari, misalnya. Bagaimana dengan hadiah? Perlukah memberi hadiah agar anak mau berpuasa? 
 
Pendekatan seperti ini akan membuat Good Kids menyadari kesalahannya dan mendapat pelajaran akan pentingnya kejujuran.

 

Penulis: Hanny

Editor: Imelda