Yang Ibu Lakukan Saat Mengetahui Anak Mencuri

Selasa, 27 November 2018

Saat mengetahui buah hati mencuri uang dari dompet Ibu, Ibu mungkin akan mengalami kekecewaan dan kesedihan yang mendalam. “Mengapa anakku mencuri setelah berbagai pelajaran moral yang telah kami berikan selama ini? Apakah kami gagal menjadi orang tua?” 

 

Rasa frustrasi yang muncul teramat wajar, namun bukan berarti orang tua lantas menganggap bahwa anak akan menjadi orang jahat selamanya. Dalam laman Empowering Parents, coach Denise Rowden menegaskan, dalam banyak kasus perilaku mencuri pada anak masih dapat diubah. Tugas orang tua adalah memperjelas bahwa mengambil sesuatu tanpa bertanya itu salah. 

 

Berikut langkah-langkah saat anak kedapatan mencuri uang dari dompet Ibu. Kasus yang diangkat di sini adalah ketika anak 9 tahun mencuri uang ibunya lantaran ingin membeli kaset video game.

 

  • Anak perlu memahami pemikirannya yang keliru

Bahwa anak menginginkan kaset video game, tetapi tidak memiliki uang dan ia memecahkan masalahnya dengan mengambil uang dari dompet Ibu tanpa izin. 

 

  • Ajak berdiskusi

Katakan, “Hanya karena Kakak ingin membeli kaset itu tidak berarti Kakak dapat mengambil uang dari dompet Ibu tanpa bertanya. Apa yang harus Kakak lakukan lain kali?" Anak perlu menyadari letak kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya kembali.

 

  • Jangan biarkan anak menyimpan barang tersebut. 

Konsekuensi umum yang diberikan orang tua biasanya anak tidak boleh bermain video game, tetapi tetap mengizinkan anak untuk menyimpan kaset yang diinginkan tersebut. “Anak seharusnya tidak pernah mendapat manfaat dari perbuatannya yang keliru,” tegas Rowden.

 

  • Anak harus membayar kembali uang Ibu

Anak perlu menebus kesalahan yang telah dilakukan, seperti dengan melakukan pekerjaan tambahan di rumah demi mengganti uang Ibu yang telah ia ambil. 

 

Satu hal yang ditekankan Rodwen, tak perlu memojokkan anak sebagai orang jahat dengan menyebutnya sebagai pencuri. Ia justru mengingatkan bahwa  kemarahan, kekecewaan, dan kurangnya kepercayaan yang Ibu rasakan bisa merusak hubungan Ibu dan anak. 

 

Meskipun khawatir tentang karakter anak, lanjut Rowden, jangan biarkan anak berpikir bahwa Ibu merasa dia adalah orang yang buruk dan mengerikan. Ibu justru perlu menyampaikan bahwa anak memang melakukan kesalahan, namun Ibu percaya anak dapat menebus kesalahan itu dengan  melakukan hal benar karena itulah yang dilakukan Anak Baik.  

 

Penulis: Hanny

Editor: Imelda

Tags: