Pentingnya Meningkatkan Kecerdasan Sosial Anak

Senin, 3 Desember 2018

Pernah mendengar tentang kecerdasan sosial atau social intelligence? Berbeda dengan IQ, di mana faktor genetik memainkan peran besar, kecerdasan sosial berkembang dari pengalaman kita berinteraksi dengan orang lain, karena merupakan kemampuan dan keterampilan seseorang berinteraksi sosial serta menjalin hubungan dengan orang atau kelompok masyarakat. 

 

Kecerdasan sosial dicirikan dengan kematangan diri memahami orang lain, memberikan motivasi, dan kemampuan bekerja sama. Dengan kata lain, orang-orang cerdas sosial adalah orang-orang “gaul”.

 

Terkait kecerdasan sosial, penelitian yang dipimpin oleh Kathleen Mullan Harris, profesor sosiologi di University of North Carolina, AS, sungguh menarik. Penelitian ini mencari hubungan antara kecerdasan sosial dengan kesehatan seseorang. 

 

Ukuran kesehatan yang digunakan adalah tekanan darah, lemak perut, BMI (angka yang menentukan berat badan ideal, kurang, atau berlebih), dan protein C-reaktif  (ukuran untuk peradangan yang dapat menunjukkan level hormon stres yang kronis). 

 

Harris menemukan bahwa remaja “gaul” memiliki kesehatan yang lebih baik daripada teman-temannya yang penyendiri. Kecerdasan sosial yang lemah dan kesepian, menurut penelitian itu, menjadi satu sumber stres dan masalah kesehatan. Remaja penyendiri juga cenderung menjadi gemuk. 

 

Pesan apa yang bisa kita tangkap dari sini? Betul, Anak Baik perlu aktif terlibat dengan teman-temannya di sekolah, keluarga, maupun komunitas lainnya. Memang ada tantangan, karena anak-anak “jaman now” sangat lekat dengan smartphone alias ponsel pintarnya. 

 

Meski teknologi ini memberi banyak kemudahan, namun ada sisi negatif, salah satunya menciptakan fenomena “mendekatkan yang jauh, namun menjauhkan yang dekat”. Bukankah saat berkumpul, terkadang kita tidak benar-benar “hadir” di hadapan para sahabat lantaran sibuk bermain ponsel? Nah, ini yang perlu Ibu ingatkan kepada Anak Baik. 

 

Anak  Baik juga perlu disarankan untuk tidak hanya memperluas jaringan pertemanan melalui media sosial, namun juga dalam kehidupan nyata. Dorong ia mengikuti berbagai kegiatan positif di luar jam sekolah, seperti olahraga, ikut klub sains, kursus bahasa, dsb. Kecerdasan sosial akan semakin terasah, jika Anak Baik mendapat banyak kesempatan bergaul dengan banyak orang.  

 

Anak yang cerdas sosial akan peka terhadap orang lain, mereka mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungan, mudah membaur, dan bersikap hangat. Sikap-sikap inilah yang dipercaya dapat membawa kesuksesan bagi anak di kemudian hari. 

 

Penulis: Hanny

Referensi: https://www.kajianpustaka.com, https://www.today.com, https://www.huffpost.com

Editor: Imelda