Mengajari Anak Baik Berbagi Suka Cita

Jumat, 21 Desember 2018

Perayaan Natal dan pergantian tahun bisa jadi momen untuk saling menghargai dan menghormati, serta berbagi, baik bagi kita yang beragama Nasrani maupun yang bukan Nasrani. Perbedaan sosial, suku, ras, maupun golongan bukanlah menjadi beban dan hambatan untuk saling bekerja sama dan memberi. 

 

Tidak perlu menjadi orang yang kaya harta untuk saling memberi, yang terpenting mempunyai hati yang kaya dan luas untuk saling berbagi. Ketika berbicara tentang berbagi, biasanya kita memikirkan uang/barang yang dapat kita berikan kepada orang lain. Sebenarnya, berbagi tidak hanya sebatas objek fisik namun bisa dalam bentuk apa pun. 

 

Salah satu yang terbaik adalah berbagi suka cita. Anak Baik dapat berbagi kabar bahagia kepada orang lain. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships menemukan bahwa dibandingkan dengan cara mengingat atau menulis diary, membagikan kabar baik kepada orang lain dapat menambah “dosis” emosi positif, yakni membuat kita lebih bahagia. Kegembiraan ekstra yang kita rasakan itu seperti virus yang menyebar dan membuat orang lain ikut bahagia.

 

Penelitian lain menguak bahwa berbagi suka cita dapat membantu kita menjadi lebih tangguh bahkan dapat meningkatkan kesehatan fisik. Yang benar-benar menarik dari hasil penelitian itu adalah dengan membagikan kabar baik ini kita mungkin membantu banyak orang merasa lebih baik.  

 

Jadi di momen Natal dan menjelang pergantian tahun ini, yang seringkali diisi dengan acara kumpul-kumpul bersama seluruh keluarga, kenapa tidak mengajari Anak Baik untuk selalu berbagi suka cita? 

 

Untuk mendorong mereka aktif bercerita dan mendengarkan, pastikan semua anggota keluarga menjauhkan ponsel sementara waktu. Lalu minta mereka secara bergiliran berbagi cerita tentang apa saja. 

 

Selain kabar baik, Anak Baik pun dapat berbagi lelucon pada acara kumpul-kumpul keluarga besar. Lelucon dapat mencairkan ketegangan yang umumnya terjadi di awal-awal pertemuan. Bahkan sudah sejak lama lelucon diyakini bisa menjadi alat untuk mempererat hubungan kekeluargaan, mengurangi stres, dan membantu menyelesaikan perselisihan (bila memang ada).

 

Tak lupa minta Anak Baik untuk selalu berbagi senyuman dan pujian yang tulus pada orang lain. "Kamu terlihat cantik/keren hari ini.” Kata-kata sederhana itu dapat membuat seseorang merasa istimewa,dan sebagai imbalannya membuat orang yang mengatakan juga merasa bahagia. 

 

Nah, apakah Anak Baik sudah berbagi suka cita hari ini? Tanamkan padanya bahwa cara terbaik untuk melipatgandakan kebahagiaan adalah dengan membagikannya kepada orang lain dan bertindak baik terhadap semua orang. 

 

Penulis: Hanny

Editor: Imelda