Membangun Toleransi Anak Baik

Minggu, 3 Februari 2019

Tanggal 5 Februari 2019 merupakan perayaan tahun baru Imlek bagi teman-teman dari etnis Tionghoa. Perayaan Imlek bisa dijadikan salah satu cara pengenalan akan keberagaman budaya dan etnis di Indonesia untuk Anak Baik. Ini bermanfaat demi meningkatkan sikap toleran anak pada orang-orang yang berbeda dengannya.

            

Toleransi adalah sikap yang adil, objektif, dan permisif terhadap mereka yang tak hanya berlainan pendapat dengan kita, namun juga memiliki ras, agama, dan kebangsaan yang berbeda. 

            

Anak Baik akan memetik berbagai manfaat dengan bersikap toleran. Ia, misalnya, belajar bersabar dan mengembangkan rasa hormat dan kebajikan. Ini tentunya akan membuatnya menjadi orang yang lebih baik. 

            

Dengan mengenal berbagai budaya dan etnis berbeda jmendorong Anak Baik mempelajari berbagai kekayaan bangsa. Ia tak memandang  suatu perbedaan sebagai “aku benar, dia salah” tapi lebih sebagai sebuah keberagaman. 

            

Berikut tips untuk menumbuhkan sikap toleran pada anak:

 

Tunjukkan sikap menghargai orang lain. 

Ingatlah bahwa anak selalu mendengarkan. Waspadai cara kita berbicara tentang orang yang berbeda. Jangan membuat lelucon terkait SARA (Suku Ras dan Agama). Meskipun dengan maksud bercanda, namun anak dapat menangkap bahwa sikap tidak menghormati orang lain itu diperbolehkan.

 

Pilih buku, lagu, dsb dengan cermat. 

Hindari buku atau lagu yang menyudutkan suatu etnis atau budaya tertentu. Ingatlah efek kuat yang dimiliki media dan budaya pop terhadap pembentukan sikap.

 

Hormati perbedaan dalam keluarga.

Hargai keunikan anggota keluarga, termasuk perbedaan kemampuan, minat, dan gaya anak. 

 

Bantu Anak Baik menerima diri mereka. 

Anak-anak yang merasa buruk tentang diri mereka, sering memperlakukan orang lain dengan buruk. Anak-anak dengan harga diri yang kuat dan menghargai diri mereka, memperlakukan orang lain juga dengan hormat. Bantu Anak Baik untuk merasa diterima, dihormati, dan dihargai.

 

Berikan kesempatan anak bermain dengan orang yang berbeda. 

Ibu dapat memilih kursus, klub, sekolah dengan populasi yang beragam.

            

Ketika orang tua mendorong sikap toleran pada anak, berbicara tentang nilai-nilai moral, dan memperlakukan orang lain dengan baik, anak pun akan mengikuti jejak mereka.

 

Penulis: Hanny

Referensi:https://kidshealth.orghttps://www.parents.com 

Editor: Imelda