Media Sosial Bikin Anak Jadi Antisosial?

Selasa, 9 April 2019

Waktu adalah uang merupakan prinsip bisnis situs jejaring sosial. Banyak situs yang merekrut ahli untuk mengembangkan strategi demi membuat penggunanya menghabiskan waktu di aplikasi mereka. Semakin lama si pengguna menatap layar hape, semakin banyak kesempatan situs tersebut mendapatkan keuntungan.

            

Ini salah satu alasan yang membuat Anak Baik merasa betah berlama-lama saat membuka aplikasi media sosial. Setiap hari, jari mereka akan menggulir di ponsel pintar hingga berjam-jam untuk update status, mem-posting foto, meng-klik tanda hati, menulis komentar, dsb.  Hidup seakan dipengaruhi oleh berapa banyak “like” dan komentar  yang didapat saat mereka mem-posting suatu pesan/foto. Mereka pun akan merasa ketinggalan zaman begitu beberapa jam tidak membuka hape.

            

Aplikasi media sosial, seperti teknologi lainnya, memang dapat memberikan berbagai manfaat, sekaligus mudarat. Media sosial, misalnya, dapat digunakan sebagai wadah bagi Anak Baik untuk saling menolong dan berbagi informasi yang bermanfaat. 

 

Namun penggunaan media sosial secara berlebihan dapat mengurangi keterampilan sosial mereka. Pada saat mereka membuka Instagram, Facebook, dsb,  mereka dapat memberikan emoji senyum pada setiap foto/komentar teman-temannya, tapi bukankah lebih baik bila mereka tersenyum dan tertawa bersama di dunia nyata?

            

Jadi bila ada pertanyaan apakah media sosial dapat membuat anak menjadi antisosial, jawabnya “ya’. Tetapi melarang anak untuk tidak memanfaatkan aplikasi ini juga bukan suatu keputusan bijak.

            

Tanamkan saja pada Anak Baik bahwa kita semua membutuhkan keseimbangan dalam hidup. Ia (dan juga Ibu) perlu beristirahat dari ponsel pintar. 

 

Seperti yang kita ketahui, media sosial memang menghubungkan dunia. Tetapi menghabiskan waktu seharian bermain Instagram, Facebook, Twitter, dsb, malah dapat memutus hubungan kita dengan orang-orang yang kita cintai dan teman-teman yang sebenarnyadi dunia nyata. Gunakan alat manajemen waktu yang tersedia pada aplikasi media sosial,d an tetapkan kebijakan keluarga yang berlaku untuk orangtua juga. 

 

Beberapa peraturan yang bisa ditegakkan antara lain:

  • Makan malam bersama harus tanpa hape. 
  • Matikan hape (atau setel dalam posisi “silent”) pada waktu tidur.
  • Setiap hari Anak Baik harus tetap mengerjakan PR dan kegiatan lainnya.
  • Pastikan penggunaan media sosial diimbangi dengan olahraga dan gaya hidup sehat lainnya.

 

Selamat mencoba, dan semoga Anak Baik bisa semakin bergaul, saling berbagi dan menolong juga di dunia nyata, tak hanya di dunia maya!

 

Penulis: Hanny

Editor: admin