Teman Membangun Karakter Anak Baik

Selasa, 5 Februari 2019

Berbicara makna seorang teman, bukanlah sekadar kawan bermain atau teman ngobrol. Arti pertemanan yang lebih dalam menyangkut soal kepercayaan, kesetiaan, tolong menolong, pengertian, dukungan, humor, keceriaan, dsb.

          

Teman pun akan memengaruhi arah dan kualitas hidup Anak Baik. Jika Anak Baik ingin memperkuat karakternya, ia perlu membangun hubungan yang lebih dekat dengan teman-teman yang memiliki karakter yang positif. Karena seseorang yang banyak menghabiskan waktu bersama teman-temandenganetikayangdipertanyakan bisa mendapat pengaruh yang berbahaya. 

         

Sebuah studi 2015 yang dilakukan para peneliti di HSE Center for Institutional Studies menemukan kinerja akademik lebih dari 100 mahasiswa Rusia mirip dengan teman-teman mereka. 

 

Berdasarkan pemeriksaan terhadap data jaringan sosial siswa, para peneliti menyimpulkan, walaupun para siswa tidak memilih teman mereka karena nilai, mereka yang bergaul dengan orang-orang yang berprestasi tinggi meningkatkan kinerja mereka. 

 

Dan bagaimana dengan mereka yang bergaul dengan orang-orang yang kurang berprestasi? Bisa ditebak, nilainya turun.

         

Kesimpulannya? Teman memotivasi kita untuk bekerja lebih keras, belajar lebih giat.Jadi kalau Anak Baik ingin mendapatkan nilai rapor yang cemerlang, idealnya dia perlu bergaul dengan teman-teman yang memang rajin belajar. 

         

Tak hanya itu, teman juga dipercaya dapat membantu kita melawan godaan. Serangkaian studi para ilmuwan psikologi di Duke University mengungkap bahwa orang yang memiliki kontrol diri rendah lebih mampu menahan godaan ketika mereka  dikelilingi  oleh teman-teman yang berkemauan keras. 

 

Contoh, jika Anak Baik ingin rajin menabung, dia perlu mencari teman yang pandai berhemat. Dengan begitulah ia dapat mengerem kebiasaan borosnya.

         

Bahkan ada penelitian yang mengaitkan manfaat kesehatan dari pertemanan. Setelah mengikuti 1.500 orang selama 10 tahun, para peneliti Universitas Flinders Australia pada tahun 2005 menemukan bahwa orang-orang lanjut usia yang memiliki jaringan pertemanan yang kuat cenderung hidup lebih lama. 

 

Pertemanan ternyata menurunkan risiko penyakit dengan mengurangi tekanan darah, detak jantung, dan kolesterol. 

         

Saat menjalin pertemanan, ingatkan Anak Baik untuk tidak menekankan pada penampilan dan lebih memedulikan integritas. 

 

Tanamkan akan pentingnya menjadi teman yang dapat dipercaya, yang selalu mendukung sahabatnya, dan loyal. 

 

Pastikan juga Anak Baik selalu menghargai teman-teman sejatinya. Karena kehadiran dan cinta mereka menjadikania orang yang lebih baik. 

 

Bagaimanapun, pertemanan adalah hadiah yang muliadari Tuhan. Bersyukur untuk hadiah itu dan peliharalah.

 

Penulis: Hanny

Referensi: www.huffpost.com

Editor: Imelda