Hari Bumi, Kesempatan Mengajarkan Anak Baik Suka Menolong

Senin, 15 April 2019

Tanggal 22 April diperingati sebagai Hari Bumi. Pada Hari Bumi, orang-orang di seluruh dunia akan mengadakan acara demi meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet Bumi yang kita tinggali ini. 

            

Kalau Ibu perhatikan sekarang, Indonesia kerap dilanda banjir, bukan? Hujan sebentar, jalanan sudah digenangi air. Kerusakan lingkungan pun terjadi di mana-mana dan menyebabkan berbagai bencana, seperti longsor, kekeringan, kebakaran hutan,  dan krisis air bersih. 

            

Ini bukan lantaran Bumi sudah tua, namun mayoritas karena ulah manusia sendiri. Kesadaran manusia untuk menjaga, merawat dan melestarikan Bumi masih rendah. 

            

Hari Bumi merupakan kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai suka menolong pada Anak Baik dengan melakukan tindakan-tindakan nyata seperti di bawah ini:

 

1. Menolong mengelola sampah 

Sampah plastik berupa bungkus mi instanberusia 19 tahun di pantai menjadi berita viral di berbagai media. Ini menggambarkan sulitnya sampah plastik terurai, bahkan hingga puluhan tahun lamanya. Yuk, Bu, ajak Anak Baik untuk selalu memisahkan sampah di rumah dengan menyediakan dua keranjang sampah. Satu keranjang untuk sampah organik dan satu keranjang lagi untuk sampah non-organik. 

Sampah organik merupakan sampah yang bisa diurai oleh bakteri pembusuk, seperti sisa makanan. Sebaliknya sampah non-organik, seperti plastik, logam, karet, kemasan aseptik (kemasan yang terdiri dari lapisan kertas, aluminium dan plastik yang tidak hanya anti bocor, namun juga bisa melindungi isi kemasan dari ancaman bakteri) tidak dapat diurai oleh bakteri pembusuk.       

Kubur sampah organik ke  dalam tanah agar sampah tersebut dapat terurai menjadi pupuk. Sedangkan untuk sampah non-organik, seperti kemasan aseptik susu Real Good, biasanya pengelola bank sampah dapat menerimanya untuk diolah atau dijual kembali.Untuk itu, ketika kemasan sudah kosong, buka sisi atas atau bawahnya.Bisa juga, sisi sampingnya digunting hingga bentuk kemasan menjadi menjadi lembaran, untuk memudahkan pencucian. Kemudian, cuci bagian dalamnya dengan air agar bersih dan tidak berbau/berjamur. Sesudah itu keringkan dengan diangin-anginkan, agar tidak lembap, baru bawa ke bank sampah.

 

2. Menolong mengurangi penggunaan plastik dan stryofoam

Ketika mengajak Anak Baik ke supermarket atau pasar jangan lupa membawa kantong belanja dari rumah. Ini adalah solusi efektif untuk mengurangi penggunaan tas plastik. Bawa juga termos dan  kotak makan saat membeli kopi dan makan siang untuk mengurangi pemakaian gelas plastik dan styrofoam.

 

3. Menolong menghemat Listrik

Selalu ingatkan Anak Baik untuk mematikan lampu saat tidak digunakan. Pilih lampu hemat energi. Gunakan sensor pada lampu sehingga jika kondisi ruangan sudah terang, lampu akan mati secara otomatis.

 

4. Menolong mengemat air

Saat mandi gunakan air secukupnya. Matikan shower saat kita sedang menggunakan sabun atau shampoo. Ketika menggosok gigi jangan lupa matikan keran, gunakan gelas untuk menghemat air.

            

Kesannya tindakan-tindakan itu begitu sederhana dan tidak berguna. Namun jika banyak yang melakukan, tentu akan berdampak besar. Yakinlah kalau Ibu, Anak Baik, dan kita semua memiliki kekuatan untuk membuat Bumi ini menjadi jauh lebih baik dan pada akhirnya akan menolong banyak orang.

 

Penulis: Hanny

Editor: admin