Saat Kepedasan Minumlah Susu, Jangan Air Es, Kenapa Begitu?

Sabtu, 17 Maret 2018

Makanan pedas menjadi favorit banyak orang mungkin terkait sensasi yang ditimbulkan: tubuh  berkeringat, bibir memerah, terasa lebih tebal dan terbakar. 

 

Yang paling sering tak tertahan adalah keinginan mencari air es untuk mengusir rasa pedas itu. 

 

Logikanya rasa panas terbakar itu akan cepat “padam” saat “disiram” air dingin, bukan? Namun kenapa, kok, rasa pedas itu tak hilang juga?

 

Nah, www.foxnews.com mengulas penjelasan tentang reaksi kimia mengapa rasa pedas tak hilang dengan minum air es. 

 

Di dalam cabai, ada senyawa kimia yang disebut capsaicin. Senyawa inilah yang menghasilkan sensasi terbakar saat kita makan makanan pedas.

 

Ketika makanan yang mengandung capsaicin menyentuh lidah, tubuh memberi tanda pada reseptor rasa sakit TRPV1. Reseptor itu lantas mengikat molekul capsaicin dan mengirim pesan ke otak bahwa kita (mungkin) tidak seharusnya mengonsumsi makanan itu.  

 

Semakin pedas makanan, reaksi yang lebih intens pun makin terjadi. Hidung mulai ingusan, mata berair, tubuh jadi berkeringat, semua itu adalah usaha tubuh mencoba membersihkan capsaicin.

 

Nah, mengapa air putih dingin tidak dapat mengusir rasa pedas? Begini, capsaicin memiliki molekul non-polar di dalamnya, yang hanya bisa larut dengan molekul non-polar lainnya. Air terbuat dari molekul polar. Inilah yang membuat air putih tidak efektif memberi efek pendinginan, dan jika berbentuk air es, justru malah menyebarkan molekul capsaicin dan membuat mulut makin terasa  terbakar. 

 

Minum air putih setelah makan pedas  adalah seperti mencampur minyak dan air, tidak akan berhasil dengan baik.

 

Berbeda bila kita minum susu setelah makan pedas. 

 

Molekul dalam susu (dan produk susu lainnya) adalah non-polar yang dapat membantu melarutkan molekul capsaicin di mulut. Protein kasein dalam susu juga membantu melarutkan capsaicin. 

 

Jadi lain kali, jika Moms ingin menikmati makanan pedas, jangan lupa juga menyiapkan segelas susu, dan buktikan, rasa pedas yang serasa membakar bibir itu pun akan segera lenyap seketika.

 

Penulis: Hanny

Editor: Imelda